Kuliah Umum di UICI, Menteri UMKM Ajak Mahasiswa Ambil Peran dalam Digitalisasi UMKM

| Jumat, 14 Maret 2025 | 19.15 WIB

Bagikan:

Bernasindonesia.com - Menteri Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Maman Abdurrahman mengajak mahasiswa untuk berperan aktif dalam digitalisasi UMKM. Hal tersebut ia sampaikan saat memberikan kuliah umum secara daring di Universitas Insan Cita Indonesia (UICI) pada Kamis (13/3/2025).


Kuliah umum tersebut diikuti lebih dari 250 peserta yang antusias menyimak berbagai tantangan dan peluang bagi sektor UMKM di Indonesia serta strategi pemerintah dalam meningkatkan daya saing usaha kecil.

Dalam paparannya, Maman mengatakan, mayoritas UMKM di Indonesia masih berskala mikro, dengan persentase mencapai 99 persen dari total 30 juta pelaku usaha. 

Kondisi ini, menurutnya, menjadi tantangan tersendiri karena usaha mikro masih menghadapi keterbatasan dalam menciptakan lapangan kerja yang layak.

“Selain itu, ada beberapa kendala lain yang harus segera kita atasi, seperti kurangnya standar sertifikasi teknologi dan informasi, lemahnya kemitraan dalam rantai pasok industri, serta ekosistem wirausaha yang belum matang,” ujar Maman.

Sebagai upaya memperkuat sektor UMKM, pemerintah menargetkan peningkatan rasio kewirausahaan nasional dari 3,08 persen pada 2024 menjadi 3,14 persen pada 2025, dengan target akhir mencapai 3,6 persen pada 2029.

Untuk mengatasi berbagai tantangan tersebut, Kementerian UMKM telah merancang sepuluh program prioritas yang bertujuan memperkuat ekosistem wirausaha di Indonesia. Program ini juga membuka peluang bagi UICI untuk berperan aktif dalam pengembangannya.

Program tersebut adalah Sapa UMKM, Kartu Usaha, UMKM Holding, Penghapusan Piutang UMKM dan Peningkatan Kualitas KUR, Keterlibatan UMKM dalam makan bergizi gratis, Business Matching, Perluasan Akses Pembiayaan dan Investasi, Entrepreneur HUB, Layanan Pendampingan dan Konsultasi Terintegrasi,dan Transformasi Usaha.

Dalam kesempatan ini, Maman juga menekankan peran penting mahasiswa dalam mendorong digitalisasi UMKM. Sebagai generasi yang akrab dengan teknologi, mahasiswa dinilai bisa menjadi agen perubahan dalam membantu pelaku usaha kecil beradaptasi dengan era digital.

“Mahasiswa dapat berkontribusi sebagai agen digital, meningkatkan literasi digital, serta mendampingi pelaku usaha dalam transformasi teknologi,” ujarnya.

Selain itu, mahasiswa juga bisa berperan sebagai inovator teknologi dalam pengembangan UMKM, seperti membangun situs web, toko online, hingga memanfaatkan kecerdasan buatan (AI) untuk membantu pelaku usaha lebih adaptif terhadap perkembangan zaman.

Peran lainnya adalah sebagai digital marketer yang membantu strategi pemasaran berbasis data. “Saat ini, pemasaran digital berbasis data sangat penting. Mahasiswa dapat membantu UMKM dalam pembuatan konten kreatif serta memanfaatkan AI untuk strategi pemasaran yang lebih efektif,” tambah Maman.

Terakhir, mahasiswa juga dapat menjadi konsultan bisnis digital. Mereka bisa membantu dalam analisis model bisnis digital, edukasi keuangan digital dan fintech, serta strategi adaptasi teknologi bagi pelaku UMKM.

Sebagai kampus berbasis digital, UICI dinilai memiliki peluang besar untuk berperan dalam penguatan ekosistem UMKM berbasis digital. 

“Kami melihat UICI sebagai kampus digital yang memiliki kompetensi dan sumber daya untuk berkontribusi dalam transformasi digital UMKM. Ke depan, kami harap semakin banyak mahasiswa dan akademisi UICI yang bisa berkolaborasi dalam berbagai program ini,” tutup Maman.

Sebelumnya, peran UICI sebagai kampus digital Indonesia juga diperkuat melalui penandatanganan MoU dengan Kementerian UMKM pada Selasa (11/03/2025).
Bagikan:
KOMENTAR
TERKINI
 
BERNASINDONESIA.COM - ALL RIGHTS RESERVED