Cegah Bencana Hidrometeorologi, BMKG Lakukan OMC 8 Hari di Sumbar

| Kamis, 30 Januari 2025 | 02.09 WIB

Bagikan:

Bernasindonesia.com - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melakukan Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) selama delapan hari pada 21-28 Januari di Provinsi Sumatera Barat (Sumbar). OMC ini bertujuan untuk memitigasi dampak bencana hidrometeorologi ekstrem selama puncak musim hujan di Sumbar.


Deputi Bidang Modifikasi Cuaca BMKG Tri Handoko Seto menjelaskan, OMC di Sumbar berhasil mengurangi dampak buruk bencana hidrometeorologi. Selama proses OMC, total telah dilaksanakan Sembilan sorti penerbangan penyemaian awan dengan total Sembilan ton bahan NaCI powder—yang secara kumulatif dilaksanakan dalam 16 jam 11 menit.

“BMKG melaksanakan OMC di Provinsi Sumatera Barat diawali adanya permintaan dari Pj. Gubernur Sumatera Barat kepada Kepala BMKG, dengan tujuan untuk membantu mengurangi hujan dalam kategori lebat hingga ekstrem agar tidak menyebabkan bencana hidrometeorologi,” kata Seto, Rabu (29/1).

Lebih lanjut, berdasarkan data BMKG, terdapat indikasi hujan di Sumatera Barat dengan kategori intensitas sangat lebat (100-150 mm/hari). Oleh karenanya, OMC dilakukan untuk mereduksi tingginya intensitas curah hujan tersebut agar bencana yang tidak diinginkan terjadi.

Hasilnya, selama periode OMC, tidak terjadi adanya hujan dengan intensitas ekstrem >150mm/hari. Kondisi itu berbeda sekali dengan periode sebelum OMC, kejadian hujan sangat lebat masih cukup intens, dan bahkan sempat beberapa kali terukur ekstrem.

“Tentunya ini merupakan kerja kolaboratif. dengan regulasi dan
ekosistem yang ada sekarang, OMC dapat dilakukan baik oleh BMKG sendiri maupun oleh operator swasta yang diinisiasi oleh K/L terkait dan didampingi oleh BMKG dalam pelaksanaannya. Kami juga telah melakukan sosialisasi ke hampir seluruh stakeholder provinsi-provinsi di Indonesia untuk menyampaikan mekanisme OMC Aksi Dini BMKG,” pungkasnya.

OMC di Provinsi Sumbar didukung penuh oleh Pemprov Sumbar, BNPB, BPBD Prov. Sumbar, AirNav, PT. Angkasa Pura Indonesia, PT. Smart Cakrawala Aviation, serta seluruh UPT BMKG di Provinsi Sumatera Barat.


Bagikan:
KOMENTAR
TERKINI