Bernasindonesia.com - Maraknya kasus pelecehan dan kekerasan terhadap peserta didik di sejumlah institusi pendidikan harus segera diatasi. Langkah-langkah pencegahan harus menjadi prioritas untuk ditingkatkan.
"Sangat memprihatinkan di institusi pendidikan perilaku yang melanggar norma susila malah marak terjadi. Kondisi ini harus segera diatasi dengan langkah nyata hingga tuntas sampai akar masalahnya," kata Wakil Ketua MPR RI, Lestari Moerdijat dalam keterangan tertulisnya, Senin (7/10).
Diberitakan, 40 siswi salah satu SMA Negeri di Pekalongan, Jawa Tengah, diduga menjadi korban pelecehan guru Bimbingan Konseling.
Sementara di sebuah SD swasta di Jember, Jawa Timur, juga terjadi dugaan pelecehan yang melibatkan tiga peserta didik.
Selain itu, saat ini juga viral di media sosial diduga aksi perundungan yang melibatkan 19 pelajar di Tasikmalaya, Jawa Barat.
Menurut Lestari, maraknya kasus pelecehan dan tindak kekerasan di institusi pendidikan harus mendapat perhatian serius dari para pemangku kepentingan di tingkat pusat dan daerah.
Langkah-langkah pencegahan terkait tindak pelecehan dan kekerasan di institusi pendidikan, ujar Rerie, sapaan akrab Lestari, harus diterapkan secara konsisten dan dievaluasi secara berkala efektivitasnya.
Menurut Rerie yang juga legislator dari Dapil II Jawa Tengah itu, upaya sosialisasi dan edukasi terkait tindak kekerasan dan pelecehan, serta cara menghadapinya harus benar-benar
dipahami para peserta didik dan tenaga pengajar.
Rerie berpendapat, keberanian untuk melawan ketika menghadapi ancaman tindak kekerasan dan pelecehan di lingkungan pendidikan harus ditumbuhkan.
Sehingga, tegas Anggota Majelis Tinggi Partai NasDem itu, pihak-pihak yang mencoba melakukan pelecehan dan tindak kekerasan tidak bisa berbuat sewenang-wenang.
Rerie sangat berharap semua pihak mampu mewujudkan lingkungan pendidikan yang aman dan nyaman bagi peserta didik dan pengajar, sebagai bagian dari upaya mewujudkan sumber daya manusia nasional berkarakter dan berdaya saing yang mampu menjawab berbagai tantangan di masa depan.