Anggota DPR: Kedaulatan Pangan, Petani dan Nelayan Aktor Utama

| Selasa, 22 Oktober 2024 | 08.08 WIB

Bagikan:

Bernasindonesia.com - Anggota DPR RI dari Fraksi PKS Riyono menanggapi pidato pertama Prabowo Subianto sebagai Presiden dihadapan sidang MPR sangat menyakinkan dan harapan akan cita – cita nasional wujudkan Indonesia sejahtera adil makmur.


Fokus Presiden Prabowo Subianto kepada kedaulatan pangan patut di apresiasi dan memberikan jalan yang lurus tentang tema pangan nasional.

Disebutnya petani dan nelayan memberikan kata kunci akan perhatian pemerintahan PS ke depan akan fokus kepada kesejahteraan petani dan nelayan.

“Kita apresiasi dengan Presiden Prabowo yang fokus untuk mewujudkan kedaulatan pangan secepat – cepatnya, petani dan nelayan harus menjadi aktor utama mewujudkannya” Kata Riyono Aleg DPR RI Fraksi PKS.

“PR berat Presiden Prabowo sektor pangan memang berat saat ini. Tantangan mewujudkan produksi pangan yang cukup bagi kebutuhan dalam negeri serta penopang program makan bergizi gratis membutuhkan jutaan bahan pangan,” imbuhnya.

Menurut Riyono rekam jejak politik pangan era Jokowi cukup berat. Kebijakan impor menjadi andalan pemenuhan pangan nasional.

“Sebagai contoh, Indonesia telah mengimpor 1,19 juta ton gula mentah selama Januari–Februari 2021 dengan nilai US$471,35 juta untuk memenuhi kebutuhan industri dan konsumsi,” ujarnya.

Jika dirata-rata, maka harga gula mentah impor berada di kisaran US$0,39 per kilogram (kg). Adapun pada periode yang sama tahun lalu, impor gula mentah mencapai US$239,68 juta dengan volume 699.878 ton dengan harga rata-rata saat itu US$0,34 per kg.

“Kenaikan harga juga tecermin dari importasi biji kedelai yang secara volume naik 10,04 persen dari 403.875 ton pada Januari–Februari 2020 menjadi 444.434 ton pada 2021. Namun dari sisi nilai impor, kenaikan mencapai 36,47 persen dari US$164,53 juta menjadi US$224,54 juta pada periode tersebut,” jelas Riyono.

Impor kedelai Indonesia Pada 2023, lanjut Riyono, Indonesia mengimpor kedelai seberat 2,67 juta ton atau 2,16% dari periode sama tahun lalu (year-on-year/yoy). Capaian ini menjadi yang paling rendah sepanjang sejarah. BPS mencatat sejak 2017 – 2023 ada tren menurun impor kedelai, tetapi dari sisi jumlah masih cukup besar.

“Saran kepada Presiden Prabowo agar betul – betul menjadikan petani dan nelayan aktor utama mewujudkan kedaulatan pangan nasional, jika petani menjadi aktornya maka dua cita – cita tercapai yaitu kedaulatan pangan dan kesejahteraan petani nelayan terwujud. Ini sudah menyelesaikan 50% masalah bangsa” tutup Riyono 


Bagikan:
KOMENTAR
TERKINI
 
BERNASINDONESIA.COM - ALL RIGHTS RESERVED