Pencegahan dan Penanggulangan Kekerasan Anak Mesti Terpadu dan Terintegrasi

| Rabu, 24 Juli 2024 | 07.30 WIB

Bagikan:

Bernasindonesia.com - Pencegahan dan penanggulangan kekerasan terhadap anak masih menjadi tantangan perlindungan anak di Indonesia. Selain karena persoalan kekerasan terhadap anak cukup kompleks sehingga perlu sebuah strategi yang komprehensif dan berlaku nasional serta implementatif atau terukur untuk direalisasikan, penanggulangan kekerasan terhadap anak juga belum sepenuhnya terpadu dan terintegrasi dengan baik.


Anggota DPD RI Dapil DKI Jakarta Fahira Idris mengungkapkan, kekerasan anak merupakan persoalan kompleks sehingga harus ada strategi yang komprehensif dan berlaku secara nasional atau dijalankan semua daerah yang ada di Indonesia. Strategi yang komprehensif dibutuhkan agar implementasi pencegahan dan penanggulangan kekerasan terhadap anak mampu mengurai tiga tantangan utama penghapusan kekerasan terhadap anak yaitu tantangan ekonomi, sosial, dan budaya.

“Strategi pencegahan dan penanggulangan kekerasan anak mesti terpadu dan terintegrasi agar bisa mengurai tantangan utamanya. Salah satunya adalah masih minimnya pemahaman dan sikap jejaring sosial di lingkungan anak mulai dari keluarga, teman sebaya, komunitas, pemangku kepentingan anak, hingga para pengambil kebijakan terhadap penanggulangan kekerasan terhadap anak. Strategi yang terpadu dan terintegrasi memungkinkan upaya penghapusan kekerasan anak berjalan efektif, jelas dan terukur,” pungkas Fahira Idris yang juga aktivis perlindungan anak ini pada peringatan Hari Anak Nasional (HAN) 2024 di Jakarta (23/7).

Menurut Senator Jakarta ini, tantangan lain penghapusan kekerasan terhadap anak adalah tata kelola sistem dan layanan perlindungan anak yang masih terfragmentasi dan tidak didukung kebijakan, sumber daya, dan data yang memadai. Selain itu, di banyak daerah masih ditemukan ketiadaan akses pada bantuan formal dan informal anak korban kekerasan.

Untuk itu, penting dipastikan ketersediaan akses bantuan ini hadir di semua daerah bahkan sampai ke desa. Ini artinya, kualitas sistem penanganan dan pelayanan perlindungan harus ditingkatkan di semua daerah. Salah satu strategi utama penghapusan kekerasan terhadap anak adalah penciptaan lingkungan yang aman dari kekerasan dengan memperkuat peran masyarakat dalam pencegahan, pelaporan, dan pengawasan tindak kekerasan pada anak.

“Salah satu implementasinya adalah pendirian Kampung atau Lingkungan Ramah Anak. Sebuah konsep di mana  semua keluarga di kampung atau lingkungan tersebut dibekali oleh literasi kekerasan terhadap anak sehingga timbul kesadaran dari warga, bahwa kampung dan lingkungan mereka harus bebas dari praktik kekerasan terhadap anak. Ini artinya, pencegahan kekerasan anak dimulai dari unit terkecil yang ada di masyarakat yaitu keluarga,” pungkas Fahira Idris.
Bagikan:
KOMENTAR
TERKINI