Bernasindonesia.com - Awal tahun 2024 ini, terjadi rentetan bencana alam seperti banjir dan longsor hingga gempa bumi yang dikhawatirkan menghambat transportasi.
Bahkan, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memperkirakan curah hujan akan terjadi sangat besar di awal bulan Januari hingga satu bulan ke depan.
Menyikapi hal itu, Anggota Komisi V DPR RI Syahrul Aidi Maazat usai Rapat Paripurna di Gedung Nusantara II DPR RI, Senayan, Jakarta, Selasa (16/01).
Syahrul menegaskan Pemerintah khususnya dalam hal ini BMKG agar harus siap memastikan adanya mitigasi bencana, terlebih dalam waktu dekat akan digelar Pemilu.
“Di bulan-bulan ini dan satu bulan ke depan, sesuai dengan perkiraan dari BMKG mengatakan bahwa curah hujan sangat besar dan ini akan tentu mengakibatkan banyak bencana, baik itu bencana banjir, bencana longsor dan ada efeknya pada terhambatnya transportasi. Oleh karena itu, kita berharap karena kita akan menghadapi Pemilu, memastikan bahwasanya Pemerintah harus siap dengan mitigasi,” ujar Syahrul.
Politisi Fraksi PKS ini mengungkapkan, pihaknya selaku mitra kerja tak hentinya mengingatkan BMKG agar terus menyampaikan informasi cuaca kepada seluruh pihak, salah satunya dengan KPU sebagai penyelenggara Pemilu khususnya dalam pengiriman logistik Pemilu ke pulau-pulau terpencil.
Mengingat di sejumlah wilayah, ada beberapa jalur laut tidak bisa dilewati di hari-hari tertentu oleh karena kondisi cuaca.
“Seperti di Natuna misalnya, di Natuna itu ada beberapa pulau yang di bulan-bulan tertentu gak bisa dari satu pulau ke pulau lain itu melewati jalur laut, nah ini yang harus diantisipasi,” tegas Legislator Dapil Riau II tersebut.
Selain itu, Syahrul mengingatkan adanya kesiapan dari Kementerian terkait dan Pemerintah Daerah ketika sewaktu-waktu terjadi bencana longsor dan banjir yang menghambat transportasi jalan harus segera diselesaikan dalam waktu yang secepat-cepatnya.
“Tidak boleh sampai berhari-hari, harus dalam waktu 1 x 24 jam harus itu selesai. Sehingga kalau kita bicara tentang logistik Pemilu kita itu harus sampai, jadi tidak terhambat, tidak terhenti,” tandas Syahrul.
Contohnya di Riau, ungkap Syahrul, kerap terjadi banjir yang menyebabkan kendaraan truk atau mobil pribadi tidak bisa melewati jalan.
“Nah ini harus diantisipasi, jadi di pihak Kementerian PUPR sudah siap siaga, Memang titik-titik longsor, titik-titik banjir itu kan sudah terbaca dari awal, kemudian dari Kemenhub agar menertibkan perhubungan, kepolisian dan dinas terkait di daerah juga harus siap kesiapannya,” pungkasnya.