Bernasindonesia.com - Ketika berbicara bela negara, saat ini hal yang harus dilakukan sebagai bentuk bela negara, bagaimana memahami teknologi dan informasi dapat mempengaruhi keberadaan negara.
Hal itu disampaikan Panglima Tentara Nasional Indonesia (TNI) Agus Subiyanto dalam Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Forum Pimpinan Redaksi Multimedia Indonesia (FPRMI), dalam sambutanya yang diwakili Aster Mayor Jenderal Mochamad Syafei Kasno. Dalam sambutanya, Panglima TNI memaparkan teknologi telah membuka peluang baru bagi negara yang membutuhkan akses ke informasi yang lebih luas dan lebih cepat.
"Teknologi juga telah meningkatkan jangkauan dan kapasitas pengunaan informasi," katanya.
Namun, lanjutnya, dengan kemajuan teknologi. Ada juga penyalahgunaan informasi oleh kelompok-kelompok tertentu yang dapat merugikan negara.
Panglima yang jago bermain gitar ini juga menegaskan ketahanan nasional juga dipengaruhi oleh pengunaan informasi yang tersebar di media sosial dan internet yang dapat mempengaruhi opini dan sikap masyarakat.
"Oleh karena itu, kita harus memiliki strategi bela negara yang tepat untuk
menanggapi informasi yang dapat mempengaruhi keberadaan negara," tegasnya.
Selain itu juga, Panglima menguraikan harus dapat dipastikan informasi yang diterima masyarakat benar dan bermanfaat.
Seluruh masyarakat Indonesia harus bersiap untuk menanggapi ancaman yang muncul dari luar negeri.
"Negara harus memastikan bahwa ancaman tersebut dapat ditanggulangi dengan mengunakan strategi yang tepat, strategi ini haruslah mengacu pada tujuan bela negara dan memastikan ancaman tersebut dapat diselesaikan dengan benar," tandasnya.
Ditambahkan Panglima, masyarakat harus diajarkan untuk bertanggung jawab dalam berbagi informasi dan memastikan informasi yang disebarkan tidak merugikan.
Negara juga harus memastikan tiap individu memiliki akses ke informasi yang benar dan mengajarkan cara yang tepat untuk menyebarkan informasi.
"Dengan demikian bela negara di era digital bagian penting dalam menjaga ketahanan nasional, sehingga perlu bagi negara
untuk menerapkan strategi bela negara agar dapat mencegah ancaman dari luar dan dalam," pungkasnya.