Bernasindonesia.com - Sekretaris Majelis Pakar Dewan Pimpinan Pusat Partai Persatuan Pembangunan (DPP PPP), Fernita Jubahar Amirsyah, menilai Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Dudung Abdurachman sangat layak menjadi bakal Cawapres sesuai dengan peraturan dan perundang-undangan.
Menurut Fernita, jika Dudung telah memiliki dukungan kuat dari partai partai politik, ormas keagamaan, pengusaha, dan kemahasiswaan maka hal ini membuat Dudung layak sebagai bakal cawapres Ganjar Pranowo.
“Sangat layak kalau ada partai politik yang mengusung (KSAD Dudung sebagai cawapres). Kan persyaratannya partai politik yang mengusung. Maka pak Dudung mau mendekat ke partai mana dia. Mau dengan Ganjar kah, Prabowo kah atau dengan Anies,” ujar Fernita saat dihuhungi, Minggu (4/6/2023).
Hal ini disampaikan Fernita menanggapi pernyataan politisi PDIP Kapitra Ampran dan Ketua PBNU KH Ahmad Fahrur Rozi (Gus Fahrur). Dudung dinilai sebaga sosok yang ideal sebagai Wapres karena sifat kenegarawan dan sikapnya yang selalu peduli dan berempati pada kesulitan rakyat. Dudung juga dikenal sebagai pemimpin amanah dan dicintai prajuritnya sehingga menjadi cerminan seorang pemimpin yang dibutuhkan rakyat Indonesia. Tak sampai di situ, Dudung juga dikenal kerap dapat menyelesaikan pelbagai masalah keamanan termasuk keamanan di Papua.
Menurut Fernita, jika Dudung ingin berpasangan dengan Ganjar maka hal itu otoritas Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P karena partai yang dipimpin Megawati Soekarnoputri itu bisa mengusung pasangan capres-cawapres secara sendirian.
“Tapi PDIP tidak mau sendiri karena PDIP ingin menang. Dan prtai yang pertama kali dengan PDIP adalah PPP,” katanya.
Fernita kemudian berbicara tentang kriteria cawapres yang bakal diusung partai politik. Baginya, cawapres yang bakal diusung partai politik adalah sosok yang bisa mendulang suara capres, diusulkan ormas, diusung partai politik, diduking hampir separuh pemilih pemula karena pemilih generasi milenial ini cukup kuat di medsos. Dukungan juga harus datang dari organisasi pengusaha dan organisasi kepemudaan.
“Dia harus mempunyai finansial yang kuat. Kita tidak tutup mata bahwa cost politik Pilpres besar,” katanya.
Namun demikian, Dudung masih tercatat sebagai tentara aktif, yang diliarang bermain politik praktis. Jika jngin menjadi cawapres, maka Dudung harus mengundurkan diri sebagai tentara aktif.
Fernita juga berharap Pilpres yang akan berlangsung pada 2024 mendatang berjalan sukses tanpa kendala. Dia meminta semua pendukung dan tim sukses pasangan capres-cawapres tidak boleh saling menghasut, menjelek-jelekkan satu sama lain.
“Partai-tim sukses jangan saling mengumbar, mengujat, menjatuhkan personal. Lalu mengorek-ngorek hal-hal yang menciptakan kebencian, dari partainya, capresnya dan timsesnya. Jadikan Pilpres damai, kampanye adu gagasan, elegan, selesailah cebong-kampret. Beri pelajaran kepada masyarakat bahwa Pilpres ini adalah pembelajaran politik sangat baik. Jadikan Pilpres ini dengan bermartabat,” pungkas Fernita.