Bernasindonesia.com - Aparatur Sipil Negara (ASN) anggota Korps Pegawai RI (Korpri) di seluruh Indonesia harus punya nilai dasar yang sama, yaitu memberikan pelayanan terbaik untuk masyarakat.
Menurut Presiden Joko Widodo, sudah tidak lagi zamannya ASN minta dilayani seperti era kolonial. Untuk Pemerintahan Presiden Jokowi telah meluncurkan Core Values "Ber-AKHLAK" dan Employer Branding ASN "Bangga Melayani Bangsa" pada tahun lalu.
Ber-AKHLAK, adalah nilai-nilai utama ASN itu meliputi Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif.
Sebagai Ketua Umum Dewan Pengurus Korpri Nasional Zudan Arif Fakrulloh sangat ingin menginternalisasikan nilai-nilai Ber-AKHLAK tersebut sampai ke hati para ASN anggota Korpri. Apalagi Korpri telah melewati Tahun Emas pada HUT Korpri ke-50 tahun lalu, dan memasuki usia 51 tahun pada 29 Nopember 2022 mendatang.
"Pak Mendagri Tito Karnavian dan Menteri PAN-RB Pak Abdullah Azwar Anas, kedua beliau adalah Pembina Korpri juga telah menyiapkan banyak sekali gebrakan untuk melakukan perbaikan pelayanan publik dan reformasi birokrasi," kata Ketum Korpri saat bersilaturahmi dengan motivator sekaligus pendiri ESQ Leadership Center Ary Ginanjar Agustian di kantornya Menara 165 lantai 24, Jakarta, Kamis (8/9/2022).
Kepada Ary Ginanjar, Ketum Korpri Zudan Arif Fakrulloh menyatakan harus ada yang menyentuh hati semua ASN di seluruh Indonesia.
"Pak Menpan mungkin kakinya nggak sampai jika harus menyentuh lebih kurang 4,2 juta ASN. Program Ber-AKHLAK itu bagus dan harus sampai ke semua ASN," kata Zudan seraya melanjutkan, "Bayangkan, jika ASN yang mengelola APBN Rp3.000 triliun itu semuanya BerAKHLAK, insya Allah semua anggaran itu terdeliver dengan baik sampai ke rakyat. Bangsa Indonesia akan bahagia dan cepat sejahtera."
Itu sebabnya, Zudan menyampaikan keinginannya menggandeng Ary Ginanjar untuk me-recharge para ASN melalui training ESQ. Tahap awal bisa dilakukan pada saat HUT Korpri ke-51.
"Harus ada yang terus jagain ASN. Gimana caranya? Event HUT Korpri itu 29 Nopember, bisa dimulai misalnya training ESQ untuk para Sekda di seluruh Indonesia," kata Zudan.
Sementara, Ary Ginanjar mengaku sangat bahagia dirinya bisa membantu memberikan pencerahan jiwa dan motivasi kepada para ASN.
"Membangun Indonesia itu harus seperti lirik lagu Indonesia Raya: Bangunlah jiwanya, bangunlah badannya," kata Ary Ginanjar.
Menurutnya, ESQ adalah gerakan sprirual. "Saya siap membawakan ruh. Tapi ruh tanpa badan jadi cenayang. Sebab, Allah tiapkan ruh di tubuh manusia. Nah, Korpri adalah wadah tunggal bagi para ASN. Kalau ASN-nya baik insya Allah menyelesaikan masalah moral di Indonesia," tuturnya.
Ary pun menyebut Zudan sebagai seorang yang, "High tech, high touch."
"Prof. Zudan ini berjuang dari zero sejak Dukcapil terpuruk karena diperiksa KPK hingga sekarang dikenal masyarakat berkat terobosannya luar biasa," puji Ary.
Bahkan, kata Ary Ginanjar, dengan mengangkat tema ASN Ber-AKhLAK, Zudan tidak sedang berteori. "Saya salut Pak Zudan telah melakukan semuanya. Buktinya ada pada kerja-kerja Dukcapil yang luar biasa. Jemput bola melayani adminduk hingga ke rumah-rumah melayani lansia, bayi baru lahir langsung dapat akta lahir, dan anak usia 17tahun diberi hadiah KTP diberikan langsung oleh bupati."
Founder ESQ mengatakan, masih ada waktu lebih kurang 24 bulan hingga 2024. "Momentumnya sudah tepat, sudah ada Perpres BerAKHLAK. Ini sebetulnya membangun kembali revolusi mental melalui ASN berakhlak. Ujung tombak perubahan Indonesia ada di Korpri," pungkas Ary Ginanjar.