Bernasindonesia.com - Anggota Komisi IV DPR RI Fraksi PKS, Slamet meminta Pemerintah untuk lebih cekatan dalam menanggulangi wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK). Pernyataan tersebut disampaikan dalam Space Twitter Fraksi PKS DPR RI pada Senin (13/06/2022).
“Pemerintahan Pak @jokowi terlihat masih kebingungan. Belum sat set sat set. Kita harus secara terbuka mengakui bahwa wabah PMK itu telah terjadi di dunia peternakan kita pak. Bahwa sudah ada virus dari luar negeri yang masuk dan menyusahkan peternak kita.” tegasnya.
Akibat lambatnya pemerintah dalam menangani wabah PMK ini, imbuh Slamet, banyak sektor yang telah terkena dampaknya.
“Salah satunya daya beli masyarakat mengalami penurunan dalam hal penjualan daging sebesar 30%,” ungkap Slamet.
Slamet menyebutkan di Ruang Rapat Dengar Pendapat (RDP) dari permasalahan di atas yang dibutuhkan ialah anggaran yang diberikan untuk menyelamatkan para peternak sebesar 4,4 triliun.
“Dana tersebut relatif kecil untuk menyelesaikan wabah PMK ini jika dibandingkan dengan dana persiapan IKN,” tuturnya.
Legislator Jawa Barat IV menambahkan soal pendataan untuk segera diperbaharui dan mencari data yang benar-benar real, karena pada kenyataan nya kasus kematian sungguh luar biasa. Tetapi jika dibandingkan dengan data kementan jauh berbeda.
“Kepada Pak Jokowi yang terhormat. Kita sama-sama dipilih oleh rakyat, anggota dewan dipilih oleh rakyat, presiden dipilih oleh rakyat, kalau dengan uang 4 sampai 5 triliun ini tidak bisa mengadakan hari ini atau tahun ini untuk menyelesaikan PMK, tunda itu IKN,” tutup Slamet.