Bernasindonesia.com - Realisasi anggaran penanganan COVID-19 dan pemulihan ekonomi nasional melalui program PEN hingga 3 Juni 2022 mencapai Rp95,13 triliun.
Hal tersebut diungkapkan oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian (Menko Ekon) Airlangga Hartarto dalam keterangan pers di Kantor Presiden, Jakarta, Senin (13/06/2022), usai mengikuti Rapat Terbatas mengenai Evaluasi Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) yang dipimpin oleh Presiden RI Joko Widodo.
“Dari segi realisasi anggaran pemulihan ekonomi nasional, tadi juga dilaporkan bahwa secara keseluruhan realisasinya adalah 20,9 persen atau Rp95,13 triliun dari Rp455,62 triliun,” ujar Airlangga.
Secara rinci Menko Ekon memaparkan bahwa realisasi untuk klaster penanganan kesehatan mencapai atau Rp24,46 triliun atau 20 persen dari alokasi anggaran,
“Realisasi antara lain untuk klaim nakes (tenaga kesehatan), insentif perpajakan vaksin dan alkes (alat kesehatan), kemudian juga terkait dengan pengadaan vaksin dan Dana Desa,” ujarnya.
Sedangkan untuk klaster perlindungan masyarakat realisasi mencapai Rp55,85 triliun atau 36,1 persen dari alokasi.
“Ini antara lain untuk PKH (Program Keluarga Harapan), Kartu Sembako, BLT (Bantuan Langsung Tunai) Minyak Goreng, BLT Desa, Bantuan Pedagang Kaki Lima, Warung, dan Nelayan (BLT PKLWN), serta Kartu Prakerja,” ujarnya.
Selanjutnya untuk klaster penguatan pemulihan ekonomi telah direalisasikan anggaran Rp14,83 triliun atau 8,3 persen dari alokasi.
“Ini antara lain untuk di sektor pariwisata, dukungan UMKM (usaha mikro, kecil, dan menengah), dan fasilitas perpajakan,” pungkasnya.