Bernasindonesia.com - Bencana alam tidak hanya menimbulkan korban jiwa, infrastruktur maupun kerusakan alam. Namun juga berdampak kepada dunia usaha dan perekonomian suatu wilayah yang dilanda bencana.
Berdasarkan hal itu, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melalui Direktorat Kesiapsiagaan rutin mengadakan Fasilitasi Lembaga Usaha Dalam Penanggulangan Bencana, kesempatan kali ini dihelat di Kabupaten Badung, Bali pada tanggal 23 dan 24 Mei 2022.
Kegiatan ini ditujukan bagi stake holder yang bersinggungan langsung dengan perekonomian lokal khususnya pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menegah (UMKM), dengan pembahasan penyusunan rencana keberlanjutan usaha atau business continuity plan (BCP).
Prasinta Dewi selaku Deputi Bidang Pencegahan yang hadir langsung, meyampaikan kegiatan ini adalah bagian peran dari pemerintah dalam meningkatkan ketangguhan masyarakat dalam menghadapi bencana.
"Ini merupakan salah satu peran pemerintah dalam meningkatkan ketangguhan dan kesadaran masyarakat akan betapa pentingnya perencanaan kesiapsiagaan khususnya bagi lembaga usaha sebagai tongkat ekonomi," ucap Prasinta.
Dirinya menambahkan penanggulangan bencana adalah urusan bersama, dalam hal ini diperlukan kolaborasi Pentahelix.
"Ke depannya dibutuhkan komitmen dari pemerintah daerah terkait, dengan tujuan ketangguhan bagi UMKM dan ekonomi daerah," lanjutnya.
Pada kesempatan yang sama, Pangarso Suryotomo selaku Direktur Kesiapsiagaan, menjelaskan kegiatan ini menjadi sangat penting karena sektor usaha adalah satu bagian dari pelaku kebencanaan.
"UMKM sebagai penopang ekonomi bagi daerah juga harus bisa menjadi tangguh dengan penyusunan BCP ini demi ketangguhan UMKM dimasa mendatang.
Untuk informasi, peserta kegiatan ini adalah BPBD Provinsi Bali, BPBD Provinsi Jawa Timur, BPBD Kabupaten Badung, BPBD Kabupaten Gianyar, BPBD Kabupaten Tabanan, BPBD Kota Denpasar, BPBD Kabupaten Pacitan, KADIN Provunsi Bali, UMKM Binaan KADIN Provinsi Bali.
Lembaga usaha menjadi bagian dalam penanggulangan bencana, hal itu terdapat dalam Perka No.12 Tahun 2014. Hal itu diharapkan dapat diimplementasikan oleh para UMKM. UMKM tangguh dapat dilihat dari siaga terhadap bencana, bertahan saat bencana dan bangkit serta pulih pasca bencana.