Setelah Aksi Mahasiswa: Gimana Selanjutnya?

| Selasa, 12 April 2022 | 10.24 WIB

Bagikan:

Bernasindonesia.com - Aksi besar Mahasiswa hari ini 11 April 2022 berlangsung di berbagai kota di tanah air. Generasi milenial itu tumpah ruah ke jalan-jalan protokol di kota masing-masing. 


Di Jakarta aksi tersebar di beberapa titik, pusat konsentrasi massa terjadi di depan Gedung DPR. Mahasiswa sempat ditemui para pimpinan DPR, dan kepada pimpinan DPR itu mereka memberinya "korek kuping". Sebuah pesan simbolik agar para wakil rakyat itu membersihkan kuping mereka, agar bisa mendengar keluhan masyarakat.

Lalu setelah aksi besar itu berlangsung selanjutnya bagaimana? 

Apa yang mesti dilakukan oleh para anggota DPR, akan kah mereka merespons point-point tuntutan Mahasiswa, atau hanya memandang enteng teriakan mahasiswa itu ? Apa yang akan dilakukan Presiden, apakah akan menjawab tuntutan Mahasiswa itu dengan kembali mengumbar janji-janji baru, memperpanjang daftar janji terdahulu yang tidak kunjung direalisasikan? Janji melaksanakan Nawacita, janji menghukum para mafia minyak goreng, janji menstabilkan harga-harga, janji pemberantasan korupsi, janji mengurangi impor, janji melaksanakan atau mentaati konstitusi? Benarkah Presiden setelah aksi Mahasiswa ini akan menepati janji-janjinya? Apakah Presiden akan melakukan reshuffle kabinet sebagai upaya mengembalikan kepercayaan publik?

Jika Presiden dengan para anggota kabinetnya tidak menepati janji-janjinya, akan kah ada gelombang aksi Mahasiswa yang lebih besar? 

Aksi hari boleh disebut berlangsung damai, tidak ada insiden berarti yang sampai menimbulkan korban jiwa. Itu patut disyukuri. 

Memang ada insiden pengeroyokan terhadap salah seorang Dosen Universitas Indonesia, DR. Ade Armando. Video pengeroyokan dirinya oleh massa beredar luas. Ironis memang, seorang Doktor Ilmu Politik bisa dikeroyok massa, seolah ilmu yang telah dipelajarinya tidak bermanfaat bagi keselamatan dirinya. Bagi sebagian kalangan nampaknya apa yang dialami Doktor Ade Armando itu cukup memberi hiburan. Kenapa bisa demikian? Kenapa banyak orang senang dengan apa yang dialami Ade Armando? Bagaimana jika itu juga dialami Denny Siregar, Eddy Kuntadi, Mukhtar Ngabalin? 

Sudahlah, jangan kita berandai-andai, apa yang sudah terjadi, biarlah berlalu. 

Sekarang para tokoh mahasiswa mesti menjawab pertanyaan apa langkah strategik yang mesti mereka lakukan selanjutnya, jika sekiranya tuntutan mereka tidak digubris pemerintah. Apakah akan menduduki gedung DPR seminggu, sebulan? Apa pun langkah selanjutnya tentu kalian mesti pikirkan dengan startegi dan taktik yang matang!

Oleh: Hasanuddin


Bagikan:
KOMENTAR
TERKINI