Bernasindonesia.com - Pada masa Ramadan 2022 ini pemerintah Indonesia memperbolehkan masyarakat untuk melakukan mudik ke kampung halaman, tentunya tetap memperhatikan kondisi cuaca dan potensi bencana di wilayah masing-masing, serta menerapkan protokol kesehatan dimanapun berada dan telah melakukan vaksinasi Covid-19 dengan lengkap.
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letnan Jenderal TNI Suharyanto mengatakan, untuk mengantisipasi lonjakan kasus seperti periode libur panjang sebelumnya dan mudik aman dari bencana, BNPB / Satgas Penanganan Covid-19 Nasional melakukan berbagai strategi, antara lain mengerahkan tim dan relawan serta BPBD setempat untuk bersiap siaga di daerah rawan bencana.
“BNPB mengerahkan tim relawan dan BPBD untuk bersiap siaga di wilayah-wilayah yang rawan bencana,” ucap Suharyanto saat diskusi dengan Forum Pemimpin Redaksi Media melalui sambungan virtual di Nusa Dua, Bali, Rabu (20/4).
Dirinya menambahkan BNPB telah mengeluarkan peta mudik aman bencana yang berisi lokasi-lokasi rawan bencana dan juga kontak BPBD terdekat yang dapat mempermudah masyarakat untuk mengetahui potensi bencana saat mudik.
“BNPB telah mengeluarkan peta mudik terkait bencana alam, sudah terpetakan daerah mana yang rawan banjir, longsor dan bencana lainnya. Peta ini dapat diakses di Inarisk BNPB,” lanjutnya.
Mudik Aman Covid
Selain bencana alam, BNPB/Satgas Penangangan Covid-19 melakukan upaya pencegahan penyebaran virus SARS-CoV-2 di kalangan masyarakat dengan kembali melaksanakan pembagian masker di fasilitas publik.
“Kami telah melakukan pembagian masker selama Ramadan 2022 sebagai penguatan protokol Kesehatan, langkah ini akan kami teruskan hingga masa mudik lebaran nanti, dengan menempatkan Satgas untuk mebagikan masker dan pengawasan protokol kesehatan di pos-pos pelayanan mudik, rest area dan tempat-tempat wisata,” ungkap Suharyanto.
Sementara itu jika ditemukan ada pemudik yang belum melakukan vaksinasi Covid-19, pemerintah menyediakan posko vaksinasi di beberapa tempat perjalanan mudik untuk memudahhkan pemudik melengkapi dosis vaksinnya.
“Jika ditemukan ada pemudik yang belum vaksin, pemudik tidak akan diputarbalikan ke rumah namun disiapkan pos-pos vaksinasi di beberapa titik jalur mudik untuk menyediakan vaksinasi di tempat bagi pemudik tersebut sebelum melakukan perjalanan,” tuturnya.
Suharyanto yang juga menjabat Ketua Satgas Covid-19 Nasional mengimbau kepada masyarakat yang akan mudik untuk mengunduh aplikasi PeduliLindungi dan mengisi Electronic Health Alert Card (EHAC) atau sebuah kartu kewaspadaan kesehatan dengan bentuk elektronik diaplikasi PeduliLindingi sebelum melakukan perjalanan.
“Akan diadakan pengecekan acak terkait status vaksinasi pada para pemudik, pemudik diwajibkan mengisi EHAC di aplikasi PeduliLindungi dan yang diperbolehkan lewat adalah kategori hijau, jika kategori merah harus memiliki hasil PCR atau Antigen,” pungkas Suharyanto.