Bernasindonesia.com - Sejumlah elit Dewan Pimpinan Pusat Partai Persatuan Pembangunan (PPP) menyambangi kantor DPP Syarikat Islam (SI) di Jalan Proklamasi Jakarta Pusat pada Senin (2/11/2020).
Rombongan PPP dipimpin Fernita Darwis. Elit PPP lainnya tampak dalam lawatan politik menjelang Muktamar IX itu adalah Bambang Hermanto, Aunur Rofiq. Sementara dari Syarikat Islam dipimpin oleh Hamdan Zoelva, Ahmad Farial, dan pengurus lainnya.
Menurut Fernita, kunjungan ke SI ini merupakan upaya untuk meminta masukan SI sebagai salah satu organisasi fusi yang ikut mendirikan PPP pada tahun 1973 silam.
“Kami meminta masukan dari SI sebagai salah satu pendiri PPP pada 1973. Masukan itu akan kami bawa dalam Muktamar IX PPP yang akan digelar pada Desember mendatang di Makassar,” ujar Fernita.
Menurut Fernita, SI mempunyai perhatian yang besar untuk eksistensi PPP di dunia politik. Para pengurus PPP sangat menghormati SI dan yakin masukan-masukan SI akan berguna untuk membasarkan PPP. SI tentu tak akan membiarkan PPP kehilangan panggung politik akibat gagal melanggeng ke Senayan tahun 2024.
“Silaturahim ini semoga menjadi langkah awal untuk bisa membesarkan PPP. Dan tentunya apa yang dikomunikasikan di forum ini, akan dibawa ke Muktamar IX sebagai rekomendasi. Kami yakin jika SI berkontribusi untuk membesarkan PPP maka partai ini akan semakin besar,” jelas Fernita.
Sementara itu, Hamdan Zoelva mengapresiasi kunjungan PPP. Bagi dia, kunjungan PPP kali ini sebagai angin segar untuk kebangkitan partai berlambang Kabah tersebut. PPP, kata Hamdan, tidak boleh kehilangan jati diri. Jati diri PPP harus ditemukan kembali karena perolehan suara PPP terus mengalami penurunan dari waktu ke waktu, terutama pada Pemilu 2019 silam.
"SI ikut prihatin dengan kondisi PPP yang suaranya menurun, kita semua tidak rela jika PPP mati, bagaimanapun PPP ini merupakan partai umat,” ungkap Hamdan," tandas Hamdan.
Eks Ketua Mahkamah Konstitusi ini kemudian meminta elit PPP terus berbenah, mendekati dan mengajak tokoh-tokoh masyarakat. SI, lanjut Hamdan, merasa ikut bertanggungjawab untuk mengembalikan kejayaan PPP.
"Sebagai ibu kandung, SI tidak akan pernah lupa dengan anak kandung yaitu PPP, karena SI yang melahirkan PPP," tandasnya.
Handan juga bercerita ia secara pribadi mempunyai kecintaan dengan PPP. Sejak kecil ia sudah menjadi simpatisan PPP. Bahkan pada 1977 pernah ikut kampanye PPP. Karenanya, dia berharap PPP tetap mewarnai panggung politik.
“Sehingga kecintaan kepada PPP masih selalu ada,” jelas Hamdan. (ADM)