Bernasindonesia.com - Ketua DPR Puan Maharani menyatakan nilai-nilai universal kepahlawanan masih relevan untuk ditiru generasi millennial. Nilai-nilai itu, menurut Puan, antara lain cinta tanah air, rela berkorban dan berani. “Dengan menerapkan prinsip cinta tanah air, rela berkorban dan berani dalam aktivitasnya, para generasi milenial telah mewarisi semangat kepahlawan.’
Menurut Puan, dengan menerapkan prinsip cinta tanah air, generasi muda pasti akan berkarya agar negaranya maju sejajar dengan negara-negara modern lain.
“Cinta tanah air juga akan membuat para milenial tidak rela negaranya terpecah karena perbedaan suku dan agama sehingga mereka akan mengaktivasi kegiatan yang mendukung kebhinekaan,”ungkap Puan.
Prinsip rela berkorban, dan berani menurut Puan juga diterapkan para millennial ketika mereka bersinergi, dan berkolaborasi mewujudkan sebuah ide.
“Kita sudah melihat fenomena anak-anak muda yang rela sekaligus berani meninggalkan zona nyamannya untuk terjun ke desa desa membantu warga dibidang kesehatan, Pendidikan dan kewirausahaan,” katanya.
Puan optimistis dengan mengusung nilai-nilai dasar kepahlawanan maka akan lahir generasi-generasi pejuang di bidangnya masing-masing. “Setiap generasi akan memiliki kepahlawanannya sendiri,”ungkap Puan
Tokoh Pahlawan Simbol Kebhinekaan
terkait 6 tokoh yang ditetapkan pemerintah pada tahun ini sebagai pahlawan nasional, ketua DPR RI Puan Maharani menyatakan tokoh-tokoh yang ditunjuk itu berasal dari suku dan latar belakang yang berbeda. “Itu menunjukan semua komponen bangsa dari semua suku, agama bahu bahu membangun negara ini. Indonesia dibangun oleh mereka yang berbhineka.”
Puan berharap generasi saat ini bisa menjaga semangat kebhinekaan yang telah ditunjukan oleh para pahlawan.
Puan juga mengapresiasi penunjukan Rohana Kudus sebagai pahlawan.
“ini sekaligus menunjukan bahwa perempuan dan pers berjasa dalam memerdekakan dan membangun NKRI.” (BSI)
Menurut Puan, dengan menerapkan prinsip cinta tanah air, generasi muda pasti akan berkarya agar negaranya maju sejajar dengan negara-negara modern lain.
“Cinta tanah air juga akan membuat para milenial tidak rela negaranya terpecah karena perbedaan suku dan agama sehingga mereka akan mengaktivasi kegiatan yang mendukung kebhinekaan,”ungkap Puan.
Prinsip rela berkorban, dan berani menurut Puan juga diterapkan para millennial ketika mereka bersinergi, dan berkolaborasi mewujudkan sebuah ide.
“Kita sudah melihat fenomena anak-anak muda yang rela sekaligus berani meninggalkan zona nyamannya untuk terjun ke desa desa membantu warga dibidang kesehatan, Pendidikan dan kewirausahaan,” katanya.
Puan optimistis dengan mengusung nilai-nilai dasar kepahlawanan maka akan lahir generasi-generasi pejuang di bidangnya masing-masing. “Setiap generasi akan memiliki kepahlawanannya sendiri,”ungkap Puan
Tokoh Pahlawan Simbol Kebhinekaan
terkait 6 tokoh yang ditetapkan pemerintah pada tahun ini sebagai pahlawan nasional, ketua DPR RI Puan Maharani menyatakan tokoh-tokoh yang ditunjuk itu berasal dari suku dan latar belakang yang berbeda. “Itu menunjukan semua komponen bangsa dari semua suku, agama bahu bahu membangun negara ini. Indonesia dibangun oleh mereka yang berbhineka.”
Puan berharap generasi saat ini bisa menjaga semangat kebhinekaan yang telah ditunjukan oleh para pahlawan.
Puan juga mengapresiasi penunjukan Rohana Kudus sebagai pahlawan.
“ini sekaligus menunjukan bahwa perempuan dan pers berjasa dalam memerdekakan dan membangun NKRI.” (BSI)